Selasa, 04 Februari 2014

Tari betawi

                             TARI TRASDISONAL BETAWI

 

Tari-Tarian Asli Betawi







Tari Ondel-Ondel
Setiap ada gelaran hajatan di kalangan warga Betawi, arak-arakan ondel-ondel seperti tidak pernah ketinggalan. Ondel-ondel adalah boneka besar yang tingginya sekitar 2.5 meter dengan garis tengah 80cm yang dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul di dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki dicat merah, sedang perempuan dicat warna putih.
Tari Yapong
Tarian ini kadangkala berfungsi sebagai tari pergaulan untuk mengisi acara menari sesuai permintaan, karena tarian ini penuh dengan variasi. Tari Yapong merupakan tarian yang penuh kegembiraan dengan gerakan yang dinamis dan erotis. Tari ini kemudian diolah dengan unsur-unsur tari pop antara lain unsur tari daerah Sumatera. Selain juga dipengaruhi oleh unsur kesenian Tionghoa, misalnya dalam kain yang dipakai oleh para penari terdapat motif naga dengan warna merah menyala. Pengembangan pakaian tarian ini juga berasal dari tari Kembang Topeng Betawi yang terlihat jelas dari hias tutup kepala serta selempang dadanya, yang disebut toka-toka.
Tari Kembang Topeng
Tari ini termasuk yang paling kaya dengan unsur tari dan juga terpadu dengan unsur teater. Dalam bahasa Betawi, perkataan topeng dapat berarti tontonan, pertunjukan teater, penari atau primadona. Pemain Topeng Betawi biasanya dianggap sebagai primadona, kostumnya paling unik, serba meriah, dan gemerlapan. Dalam upacara "Kaulan" penari Kembang Topenglah yang diberikan kehormatan bersama tuan rumah dan anak yang dikaul, bersama memegang piring berisi ketupat kaul pada waktu mantera kaulan diucapkan, karena memang kebudayaan Betawi masih identik dengan upacara keagamaan.
Tari Samrah
Biasanya para penari samrah menari berpasang-pasangan dengan gerakan tari bermacam-macam, yang salah satunya dipengaruhi oleh gerakan silat. Tokoh dalam bidang musik samrah adalah Ali Sabeni.
Tari Cokek
Tarian ini biasanya digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan kreasi baru, pertunjukan kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning, dan sebagainya. Tarian ini ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian ini juga diwarnai oleh budaya China. Tarian ini kerap identik dengan keerotisan penarinya, yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Pakaian penari cokek biasanya terdiri dari baju kurung dan celana panjang dari bahan semacam sutera berwarna.
Beragam tarian dari Betawi ini membuktikan kekayaan budaya yang terkandung di sana. Bagi orang Betawi, tentu tarian ini salah satu tarian yang harus dilestarikan. Namun, bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, kita patut bangga.

Sumber : berbagai sumber by lois horiyanti/jawaban.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar